Narayana Ngalalana(berpetualang)
Raja Mandura Basudewa mempunyai seorang putra dari istri ke 3 bernama Narayana yg terpaksa harus dititipkan pada salah satu pertapa yg pd saat itu kerajaan Mandura mengalami ancaman dari pihak jahat, dikisahkan sblmnya ada seseorang yg ingin diaku sbg anak padahal sebenarnya ia adalah keturunan dedemit dari Kerajaan siluman Bata Mera.
Dahulu Dewi Maerah sempet menjalin hubungan dengan Raja Mandura, rajapun akhirnya mengabulkan keinginannya, demi keamanan anaknya Raja Mandura menitipkan Narayana pd seorang pertapa yg bernama Resi Padmanaba, Raden Narayana mempunyai saudara bernama Kakrasana & Dewi Mayang Arum.
Raja Mandura Basudewa mempunyai seorang putra dari istri ke 3 bernama Narayana yg terpaksa harus dititipkan pada salah satu pertapa yg pd saat itu kerajaan Mandura mengalami ancaman dari pihak jahat, dikisahkan sblmnya ada seseorang yg ingin diaku sbg anak padahal sebenarnya ia adalah keturunan dedemit dari Kerajaan siluman Bata Mera.
Dahulu Dewi Maerah sempet menjalin hubungan dengan Raja Mandura, rajapun akhirnya mengabulkan keinginannya, demi keamanan anaknya Raja Mandura menitipkan Narayana pd seorang pertapa yg bernama Resi Padmanaba, Raden Narayana mempunyai saudara bernama Kakrasana & Dewi Mayang Arum.
Cakra Udaksana, Kembang Cangkok Wijaya Kusuma,Tiwikrama ilmu yg dibekali Resi Padmanaba.
Bertahun tahun Narayana dibimbing Resi Padmanaba dan akhirnya dia hrs berpetualang untuk mengamalkan ilmu dan sekaligus untuk merebut kembali kerajaanya yg direbut paksa oleh Kangsa Dewa, sebelum menjalani petualangan Bambang Narayana diberi wasiat oleh Resi Padmanaba berupa senjata yg dinamai Cakra Udaksana : Sejata penumpas kejahatan dan pembela keadilan.
Cakra Udaksana tdk boleh digunakan sembarangan begitu wasiat Sang Guru, Cakra Udaksana senjata yg hanya cukup dipanggil dlm hati saja apabila akan dipergunakanya, Cakra tersebut tertanam dalam dada kanan Narayana, Narayana dilarang menepuk dada sebelah kirinya karena apabila itu ia lakukan maka darah dalam tubuhnya akan mendidih dan naik ke otaknya dan Cakra Udaksana berputar diotaknya dan akan menjadikan lupa diri.
Kembang Cangkok Wijaya Kusuma/Cangkok Wijaya Mawar adalah kembang yg dpt membangkitkan orang yg mati sebelum ajalnya/sebelum waktunya. Kembang itupun diberikan pd Narayana, selain itu iapun dibekali Ajian Tiwikrama atau Ajian merubah wujud menjadi raksasa sebesar anak gunung, dalam menurunkan ilmu tersebut Padmanaba(padma=kembang,naba=wadah) akan tilar dunia bila ilmu itu sudah beralih pd Narayana,sblm meninggal Narayana boleh memakai nama Padmanaba.
Dalam perjalanannya menuju pertapa Argasunyo untuk menjemput Kakaknya. Narayana berpapasan dengan makhluk serupa Wanara(monyet) ia adalah teman dari Resi Padmanaba, ia juga seorang pandita dari pesantren Waganda Mendana, ia yg nantinya akan menjadi mertua Narayana. Resi Kapi Jemawa mempunyai putri bernama Jemawa Wati yg konon sosoknya tak seperti ayahnya tapi dia seorang manusia.
Jemawati pernah bermimpi dan dlm mimpi ia bertemu seseorang berwajah rupawan pemuda itu tiada lain adalah Narayana, Endang Jemawati jatuh hati pd pemuda dlm mimpinya itu lalu ia mengutarakan keinginanya pd ayahnya, karena sayangnya pd anaknya Resi Kapi Jemawa sang ayah berusaha mencari pemuda yg dimaksud putrinya hingga akhirnya ia bertemu dengan Narayana.
Dlm pertemuannya dgn Narayana, Narayana menolak ajakan Kapi Jemawa untuk bertemu Jemawawati, berbagai usaha tlh dilakukan Kapi Jemawa agar dpt membawa Narayana hingga akhirnya Narayana dibuat tidur dengan ajian sirep begananda yg dimiliki Kapi Jemawa. Narayana akhirnya dibawa ke pesantren Waganda Mendana dlm keadaan tidur untuk dipertemukan dengan putri Jemawati,setelah sadar dari tidurnya Narayana bertemu dng Jemawati iapun jatuh hati.
Bertahun tahun Narayana dibimbing Resi Padmanaba dan akhirnya dia hrs berpetualang untuk mengamalkan ilmu dan sekaligus untuk merebut kembali kerajaanya yg direbut paksa oleh Kangsa Dewa, sebelum menjalani petualangan Bambang Narayana diberi wasiat oleh Resi Padmanaba berupa senjata yg dinamai Cakra Udaksana : Sejata penumpas kejahatan dan pembela keadilan.
Cakra Udaksana tdk boleh digunakan sembarangan begitu wasiat Sang Guru, Cakra Udaksana senjata yg hanya cukup dipanggil dlm hati saja apabila akan dipergunakanya, Cakra tersebut tertanam dalam dada kanan Narayana, Narayana dilarang menepuk dada sebelah kirinya karena apabila itu ia lakukan maka darah dalam tubuhnya akan mendidih dan naik ke otaknya dan Cakra Udaksana berputar diotaknya dan akan menjadikan lupa diri.
Kembang Cangkok Wijaya Kusuma/Cangkok Wijaya Mawar adalah kembang yg dpt membangkitkan orang yg mati sebelum ajalnya/sebelum waktunya. Kembang itupun diberikan pd Narayana, selain itu iapun dibekali Ajian Tiwikrama atau Ajian merubah wujud menjadi raksasa sebesar anak gunung, dalam menurunkan ilmu tersebut Padmanaba(padma=kembang,naba=wadah) akan tilar dunia bila ilmu itu sudah beralih pd Narayana,sblm meninggal Narayana boleh memakai nama Padmanaba.
Dalam perjalanannya menuju pertapa Argasunyo untuk menjemput Kakaknya. Narayana berpapasan dengan makhluk serupa Wanara(monyet) ia adalah teman dari Resi Padmanaba, ia juga seorang pandita dari pesantren Waganda Mendana, ia yg nantinya akan menjadi mertua Narayana. Resi Kapi Jemawa mempunyai putri bernama Jemawa Wati yg konon sosoknya tak seperti ayahnya tapi dia seorang manusia.
Jemawati pernah bermimpi dan dlm mimpi ia bertemu seseorang berwajah rupawan pemuda itu tiada lain adalah Narayana, Endang Jemawati jatuh hati pd pemuda dlm mimpinya itu lalu ia mengutarakan keinginanya pd ayahnya, karena sayangnya pd anaknya Resi Kapi Jemawa sang ayah berusaha mencari pemuda yg dimaksud putrinya hingga akhirnya ia bertemu dengan Narayana.
Dlm pertemuannya dgn Narayana, Narayana menolak ajakan Kapi Jemawa untuk bertemu Jemawawati, berbagai usaha tlh dilakukan Kapi Jemawa agar dpt membawa Narayana hingga akhirnya Narayana dibuat tidur dengan ajian sirep begananda yg dimiliki Kapi Jemawa. Narayana akhirnya dibawa ke pesantren Waganda Mendana dlm keadaan tidur untuk dipertemukan dengan putri Jemawati,setelah sadar dari tidurnya Narayana bertemu dng Jemawati iapun jatuh hati.
Setelah bertemu dgn putri Resi Kapi Jemawa iapun meneruskan perjalanannya namun sebelum pergi Kapi Jemawa memberi Cermin Lopian yg gunanya untuk melihat kejadian dimasa lalu atau saat ini.
Namun ada pantangan yg harus ia hindari. Lopian akan buram dan tak akan bisa melihat apapun dlm cemin apabila hati pemiliknya dalam keadaan kotor, Lopian disimpan dlm dada setelah diterima Narayana. Narayanapun berpamitan untuk menuju Pesantren Argo Sunyo. Dalam mimpi Kangsa Dewa ia didatangi Prabu Gora Wangsa(ayahnya) yg mengingatkan bahwa ia akan menemui takdirnya dan menemui ajalnya apabila ia bertemu dengan anak kembar selasih atau anak bulai dan hitam. Begitu juga Cerita Resi Kapi Jemawa sama seperti yg diungkapkan oleh Resi Padmanaba.
Basudewa adalah kakak dari Pandu Dewanata & Narayangan : Yudistira, Bima dan Arjuna mereka adalah anak kandung Dewi Kunti, jadi Arjuna adalah adik Kresna(Narayana) putra Basudewa jadi Arjuna dan dua sodaranya memanggil paman pd Basudewa. Ketika itu Pandudewanata, Dewi Kunti, Narayangan sedang menyamar untuk mengelabui Kangsa Dewa raja dzalim.
Senopati Gorawati adalah adik prabu Gora Wangsa, bibinya Kangsa Dewa dlm tugasnya mencari kembar selasih berpapasan dgn Bima, Arjuna, Semar, Gareng Petruk dan Bagong, karena kebetulan tubuh Semar hitam dan Petruk bulai maka ia mengira merekalah yg dimaksud kembar selasih maka terlibatlah bentrokan fisik,dlm perjalanan Narayana saat itu melihat kejadian tersebut, Karna Narayana belum mengenal mereka Narayana mengeluarkan Cermin Lopian lalu tertera jati diri mereka, setelah diketahui oleh Narayana bahwa mereka (Bima, Arjuna) adalah sodaranya dari Bibi Dewi Kunti ia menolongnya dgn segera mengeluarkan Cakra Udaksana lalu melemparkannya dan mengenai Gorawati seketika, disaat ia akan membunuh Bima.
Namun ada pantangan yg harus ia hindari. Lopian akan buram dan tak akan bisa melihat apapun dlm cemin apabila hati pemiliknya dalam keadaan kotor, Lopian disimpan dlm dada setelah diterima Narayana. Narayanapun berpamitan untuk menuju Pesantren Argo Sunyo. Dalam mimpi Kangsa Dewa ia didatangi Prabu Gora Wangsa(ayahnya) yg mengingatkan bahwa ia akan menemui takdirnya dan menemui ajalnya apabila ia bertemu dengan anak kembar selasih atau anak bulai dan hitam. Begitu juga Cerita Resi Kapi Jemawa sama seperti yg diungkapkan oleh Resi Padmanaba.
Basudewa adalah kakak dari Pandu Dewanata & Narayangan : Yudistira, Bima dan Arjuna mereka adalah anak kandung Dewi Kunti, jadi Arjuna adalah adik Kresna(Narayana) putra Basudewa jadi Arjuna dan dua sodaranya memanggil paman pd Basudewa. Ketika itu Pandudewanata, Dewi Kunti, Narayangan sedang menyamar untuk mengelabui Kangsa Dewa raja dzalim.
Senopati Gorawati adalah adik prabu Gora Wangsa, bibinya Kangsa Dewa dlm tugasnya mencari kembar selasih berpapasan dgn Bima, Arjuna, Semar, Gareng Petruk dan Bagong, karena kebetulan tubuh Semar hitam dan Petruk bulai maka ia mengira merekalah yg dimaksud kembar selasih maka terlibatlah bentrokan fisik,dlm perjalanan Narayana saat itu melihat kejadian tersebut, Karna Narayana belum mengenal mereka Narayana mengeluarkan Cermin Lopian lalu tertera jati diri mereka, setelah diketahui oleh Narayana bahwa mereka (Bima, Arjuna) adalah sodaranya dari Bibi Dewi Kunti ia menolongnya dgn segera mengeluarkan Cakra Udaksana lalu melemparkannya dan mengenai Gorawati seketika, disaat ia akan membunuh Bima.
Inilah awal pertemuan Narayana atau Kresna dengan sodaranya khususnya Arjuna.
sumber : http://lakon-wayang-ku.blogspot.com/2011/02/kisah-wayang-narayana.html
Gabung di FP kami yuk : http://facebook.com/