Senin, 27 April 2020

Jenis Jenis Hujan di Indonesia

Sebagai negara yang terletak di daerah khatulistiwa Indonesia mengalami dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan biasanya akan dimulai pada bulan Oktober sampai bulan Maret. Musim hujan ini sangat menguntungkan beberapa petani yang sudah lama kekurangan air dan beberapa wilayah yang kekeringan. Namun beberapa wilayah dengan lingkungan buruk akan terjadi banjir. Ketika musim hujan hampir setiap hari terjadi hujang

Hujan adalah sebuah peristiwa Presipitasi yaitu jatuhnya cairan dari atmosfer yang berwujud cair maupun beku ke permukaan bumi. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhi di atas titik leleh es di dekat dan dia atas permukaan Bumi.

Di Bumi, hujan adalah proses kondensasi (perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat ) uap air di atmosfer menjadi butiran air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan. Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara atau penambahan uap air ke udara. Butir hujan memiliki ukuran yang beragam mulai dari yang mirip penekuk (butiran besar), hingga butiran kecilnya.

A. Proses Terjadinya Hujan
Hujan yang sering kita lihat pada musim penghujan dapat diartikan sebagai peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Secara sederhana peristiwa terjadinya hujan berhubungan dengan daur air yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
  1. Pada awalnya air hujan berasal dari penguapan atau disebut evaporasi yang berasal dari air di bumi, seperti air laut, air sungai, air danau. Bahkan dari makhluk hidup seperti dari tubuh manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan yang mengandung air, akan menguap dapat membentuk hujan. Penguapan yang terjadi itu akibat adanya bantuan dari panas matahari.
  2. Setelah air yang menguap melayang ke udara, menuju langit yang tinggi, uap tersebut mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan adanya bantuan awan-awan yang dapat bergerak vertikal maupun horizontal.
  3. Akibat angin atau udara yang bergerak, awan-awan saling bertemu dan membesar menuju langit atau atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin, akhirnya membentuk butiran es dan air. 
  4. Karena berat dan tidak mampu ditopang di udara, butiran air atau es tersebut jatuh ke bumi disebut proses presipitasi. Suhu udara semakin tinggi maka es atau salju yang terbentuk mencair menjadi air, tapi juka suhunya sangat rendah maka akan turun tetap sebagai salju.

B. Jenis Jenis Hujan
Para ahli meteorologi hanya baru-baru ini saja mengetahui proses pembentukan awan hujan ini secara rinci, beserta bentuk dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan mutakhir seperti pesawat terbang, satelit, komputer, dsb. Di wilayah Republik Indonesia dapat kita jumpai tiga macam hujan  yang turun, yaitu antara lain :
 Sebagai negara yang terletak di daerah khatulistiwa Indonesia mengalami dua musim yaitu m Jenis Jenis Hujan di Indonesia
  1. Hujan Frontal. Hujan frontal adalah hujan yang disebabkan oleh bertemunya angin musim panas yang membawa uap air yang lembab dengan udara dingin bersuhu rendah sehingga menyebabkan pengembunan di udara yang pada akhirnya menurunkan hujan. Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal.
  2. Hujan Orografis. Hujan orografis adalah hujan yang diakibatkan oleh adanya uap air yang terbawa atau tertiup angin hingga naik ke atas pegunungan dan membentuk awan. Ketika awan telah mencapai titik jenuh maka akan turun hujan. Terjadilah hujan ini biasanya di sekitar pegunungan.
  3. Hujan Zenital. Hujan zenit adalah hujan yang penyebabnya adalah suhu yang panas pada garis khatulistiwa sehingga memicu penguapan air ke atas langit bertemu dengan udara yang dingin menjadi hujan. Hujan zenit terjadi di sekitar daerah garis khatulistiwa saja. Hujan ini akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan.

C. Manfaat Hujan
Walaupun jika dalam jumlah yang besar hujan dapat mendatangkan bencana bagi manusia, namun hujan juga sangat besar manfaatnya bagi kehidupan di bumi. Berikut ini beberapa manfaat hujan bagi kehidupan di bumi.
  1. Air hujan yang turun di permukaan bumi sangat memberikan dampak baik bagi kehidupan petani. Ketika musim hujan sudah datang banyak sekali para petani yang melakukan pekerjaannya dis awah untuk menanam padi atau menunggu hasil panennya berhasil karena memiliki banyak keuntungan bagi para petani’
  2. Air hujan yang turun dari langit sangat memiliki manfaat bagi kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-harinya. Manusia memanfaatkan air tanah tersebut untuk dikelola kembali dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
  3. Air hujan juga ikut berperan dalam perekonomian manusia karena air hujan juga memiliki peran penting bagi pekerjaan manusia seperti pengolahan hutan, perikanan, dan pertanian. Pertanian dan perikanan membutuhkan air. Air hujan sangat berperan penting di bidang perikanan karena ketika hujan datang air di laut, sungai dan danau. sungai juga memiliki beberapa manfaat sungai bagi kehidupan manusia.
  4. Air hujan yang turun ke permukaan bumi sangat berperan penting dalam pelestarian lingkungan, seperti untuk tumbuhan melakukan fotosintesis, penanaman pohon-pohon di hutan maupun untuk ditanam sendiri. 
  5. Air hujan sangat berperan penting bagi kelangsungan hidup hutan karena di dalam hutan banyak hewan-hewan, tumbuhan, pohon-pohon yang menggantungkan hidupnya pada air.
  6. Air hujan sangat berperan penting untuk menjaga sumber air tanah karen air hujan yang turun dipermukaan bumi akan menyerap ke permukaan lapisan tanah sebagai cadangan air yang disimpan dalam kedalaman tertentu. 

Ketika hujan turun, beragam cara kita menyikapinya. Ada yang senang, gembira, dan penuh suka cita karena sudah lama hujan tak turun. Tapi banyak pula yang kesal, marah, jengkel, dan kecewa, karena merasa dirugikan akibat hujan tersebut. Bagi yang senang dengan turunnya hujan, di antaranya adalah petani. Sebab, hujan akan menyuburkan lahannya yang tandus atau gersang. Hujan membuat tanamannya menjadi subur, sehingga penghasilannya pun akan bertambah.

Tetapi hujan yang turun secara terus menerus, terkadang juga menjadi bencana bagi petani. Hujan yang terus-menerus itu bisa menyebabkan tanamannya rusak. Apalagi kalau sampai terjadi banjir, petani kerap mengeluh karena tanamannya menjadi puso atau gagal panen.